Matahari mulai
beranjak turun dari terik sempurnanya. Udara terasa syahdu mempermainkan
dahan-dahan menjadikan sebuah senandung tarian alami pepohonan. Mengayunkan
daun-daun yang masih bertengger anggun pada tangkainya. Sementara mereka yang telah berguguran tanpa
paksaan, terseret pasrah berserakan diombang ambing angin yang bertiup di taman
Gloria. Sebuah taman di tengah kota kenangan yang tak pernah lengang oleh
jamahan manusia. Di antara pohon-pohon rindang menjulang nan berjejeran, sebuah ruas jalan mengikuti lajur pepohonan
itu membentuk pasangan pohon yang beriringan. Terdapat kursi-kursi yang
berjajar rapi di pinggir ruas jalan yang tak terlalu lebar.
Sore itu lebih
banyak anak-anak yang sedang bermain di area taman Gloria. Anak-anak itu adalah
siswa SD yang letak sekolahnya bersebelahan dengan taman Gloria. Mereka lebih
sering menghabiskan waktu di sana sembari menunggu orang tuanya datang
menjemput. Anak-anak yang berusia kira-kira 7 tahun tersebut begitu ramai
memainkan kapal-kapal kertas. Mereka membuatnya dari secarik kertas warna warni
yang mereka keluarkan dari dalam tas, kertas itu dikenal baik dengan istilah
kertas origami atau kertas lipat. Dengan lihai tanpa waktu lama, mereka
melipat-lipat kertas itu sedemikian rupa hingga menjadi sebuah bentuk yang
mereka sebut itulah pesawat mereka.
"ini dia
pewasatku…. wuss…..", celoteh seorang anak berwajah agak oriental itu yang
begitu antusias menerbangkan pesawat kertas miliknya yang berwarna biru.
Sejurus kemudian diikuti oleh anak-anak yang lain dan diiringi bentuk antusias
saling memuji pesawat masing-masing. Seakan-akan itulah pesawat terbaik yang
ada di dunia.
"Pesawatku
melesat menuju amerika…."
"Pesawat jetku
menuju eropa..."
"Pesawatku
bersiap tempur melawan argentina"
Begitulah riuh
celotehan anak-anak lugu yang pikirannya masih dipenuhi imajinasi luar biasa.
Namun sayang, imajinasi hebat mereka terkadang jarang tersentuh oleh pengertian
orang dewasa.
Riuhnya pergulatan
imajinasi yang beradu dengan gerak hiperaktifnya, tanpa mereka sadari seorang
lelaki berusia 23 tahunan sedang asyik mengamati perilaku menyenangkan mereka.
Sembari duduk tenang dengan sebuah tab
di pangkuan, lelaki itu begitu tertarik mengamati seorang anak yang masih
berpakaian seragam dengan celoteh yang tiada henti keluar dari mulutnya yang
sesekali tersengal oleh nafas berlarian.
"Pesawatku
terbang tinggi…. Melesat jauh… terbang begitu lama di angkasa..."
Suaranya yang
diiringi dengan sorak sorai tawa mereka.
"Pesawat yang
kalian terbangkan akan menjadi impian kalian di masa depan nak," bisikan
lirih dari lelaki yang sedari tadi khidmat menyimak atraksi bocah-bocah itu.
Sejenak dia kembali
memegang tab yang duduk manis tanpa belaian jari-jarinya sedari tadi. Sejurus
kemudian jemari itu begitu lincah belompat-lompat di area keypad dan
menghasilkan deretan kata-kata yang tersusun dari buah lompatan jemari.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Filosofi Pesawat
kertas
Paper Plane. Pesawat kertas. Bagaimana caranya membuat
pesawat kertas? Anak-anak itu mampu membuatnya sebagaimana versi mereka. Mereka
memilki gaya pandang dan rancangan yang sama-sama unik bagi mereka. Bahkan saat
menerbangkannya, gaya yang mereka pose-kan
untuk men-take off pesawat yang mereka
pegang masing-masing saling berbeda dengan kawan lain. Layaknya pesawat kertas
tersebut, masing-masing dari kita tentu punya pemikiran yang tak sama, memiliki
impian masing-masing, dan mempunyai cara mewujudkan mimpi itu dengan gaya masing-masing.
Seperti pesawat kertas, buatlah pesawat itu sesuai keinginanmu, kemudian
terbangkan sejauh mungkin, setinggi mungkin.
Just make it as just the
way you are
Then throw it as far as
you can
Ketika anak-anak
itu beranjak dewasa, mereka akan menyadari bahwa pesawat kertas ini diibaratkan
dengan sebuah mimpi atau cita-cita, yang kemudian akan kita terbangkan mimpi
itu menjadi sebuah kenyataan. Tak ada seorangpun dapat menghentikan, tak ada
seorangpun yang akan peduli dengan segala usaha yang kita lakukan. Cukup fokus
pada usaha meninggikan cita-cita tersebut. Dan berusaha untuk terus mencoba.
Melenyapkan segala ketakutan karena orang lain tak akan peduli dengan apa yang
kita lakukan, apa yang kita dapatkan, apa yang kita rasakan. Meski pada saat
jatuh sekalipun, orang lain tak akan hiraukan. Karena satu-satunya pengaruh
dalam kehidupan kita adalah diri kita sendiri. Kemauan kita, sikap kita, dan
seberapa keras usaha kita adalah kuasa kita sendiri. Tak ada alasan untuk
menyerah pada keadaan.
Segala rintangan
yang menerjang sesungguhnya adalah keadaan yang akan membuat impian semakin
menjadi kenyataan. Semakin besar angin yang menerpa, semakin tinggilah kita
akan terbang. Semakin besar mimpi yang kau perjuangkan, akan semakin banyak
rintangan yang akan mendorong untuk sampai pada tujuan. Dan diri inilah yang
sepenuhnya berperan. Diri ini sumber kemauan, diri ini bahan bakar untuk
bertindak. Orang lain bukanlah apa-apa. Orang lain hanya memperhatikan tanpa
merasakan sepenuhnya apa yang kita perjuangkan. Semua keputusan ada di tangan
ini. Semua mimpi tergantung pada sang pemimpi. Berjuanglah. Just try it,
cobalah untuk memberanikan diri!!!
Tanpa mencoba, kita
tak akan tau bagaimana potensi kita, tanpa mencoba kita tak akan tau jalan apa
yang msuti kita ambil setelahnya. Dengan mencoba aku menjadi tau hikmah di
balik kegagalan, dengan mencoba, aku terdorong untuk memperbaiki keadaan,
dengan mencoba, aku termotivasi untuk lebih berfikir maju. Itulah kekuatan
mencoba, melawan ketakutan. Tak ada alasan untuk menyerah pada keadaan. Try it!
Saat pesawat kertas
yang kita mainkan jatuh ke tanah, saat itulah kita memungutnya kembali untuk
diterbangkan. Sesekali membenahi sayap yang bengkok karena ulah angin yang
menerjang. Layaknya pesawat kertas, mimpi yang sempat jatuh musti dipungut dan
diperbaiki dengan potensi kita. Kemudian kembali diperjuangkan hingga sampai
pada kenyataan.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebuah senyum
merekah dari wajah lelaki itu sesaat setelah jari-jemarinya memungkasi gulat
melawan tombol datar pada layar ipad 10inchi tersebut. Pemuda itu serasa
bahagia rupanya. Berkat anak-anak tersebut, dia bisa menemukan arti sebuah
pesawat kertas. Merangkum setiap keasyikan sudut pandangnya terhadap anak-anak
itu menjadi sebuah pelajaran baru. Paper Plane.
inspiratif
BalasHapusGud mank
BalasHapusijin copy mas
BalasHapusbuat ucapan ultah kantorku
Filosofi yang luar biasa, izin copy untuk motivasi mpls
BalasHapus