Jalanan
mulai sepi. Suara-suara jangkrik bergeming ringkih satu sama lain, saling
menyahut. Udara dingin menyeruak masuk ke dalam kamar. Angin semilir menyapa
melalui jendela yang sengaja dibuka lebar. Aku butuh udara segar.
Selasa, 26 Juli 2016
Minggu, 24 Juli 2016
Hujan Menangis Hari Ini
Hujan menangis hari
ini
Setelah terik
memaksanya bersembunyi
Setelah badai
merajuknya berkali-kali
Bahkan angin enggan
membawanya pergi
Subuh Hari
Udara
pagi selalu menyejukkan hati
Setelah
sejenak bercengkrama dengan Ilahi
Menumpahkan
amarah
Menumpahkan
kesedihan
Menumpahkan
syukur mendalam
Waktu
bergulir tiada peduli
Kemesraan
seorang hamba tak ingin diusik
Bermanja
di hamparan sajadah belum usai
Jumat, 24 Juni 2016
Kita
Kita adalah
sebuah lilin
Yang mulai
terbakar
Yang mulai
ditiup angin
Yang akan
mati dengan sendirinya
Setelah
waktu menggenapkan takdir
Senin, 13 Juni 2016
Perisa Asmara
Aku tergoda
menikmati perisa asmara
Ia
menawarkan aroma cinta yang sempurna
Mengembangkan
adonan rasa bagi pemiliknya
Membakarnya
bersama loyang kehidupan
Mewujud
matang dan semakin menggungah selera
Memenuhi
kebutuhan jiwa yang hambar soal perasaan
Senin, 30 Mei 2016
Tears Drops in The Rain
Jika hujan mampu
memelukku, aku rela berbasah di dekapannya. Namun sayang, pelukan sang hujan
hanya mampu meninggalkan flu dan demam. Meski bertahun-tahun aku memendam
perasaan pada rintik yang bernyanyi riang, aroma dinginnya memberi peringatan. Tak seharusnya aku mendekatinya.
Jumat, 27 Mei 2016
Hujan
Hujan. Menawarkan alunan nada
yang tergradasi oleh kenangan, kedamaian, syukur, dan kemesraan alam.
Hujan. Mengingatkanku akan
indahnya pelangi. Juga debar-debar petir yang menggelegar.
Hujan.
Memburu kawanan tanah yang kekeringan. Turun dimanapun kehendak Tuhan
memerintahkan. Memberi rahmat bagi siapapun yang telah digariskan.
Rabu, 25 Mei 2016
Aku Memang Mencintaimu, tapi...
Aku
memang mencintaimu, tapi aku tak ingin menyiksa diriku dengan godaan rindu.
Aku
memang mencintaimu, tapi aku tak akan memaksakan apa yang bukan halal bagiku.
Senin, 23 Mei 2016
Aku Tau Cara Mencintaimu
Aku tau cara terbaik
mencintaimu.
Kau datang, aku
menyambut.
Kau pergi, Allah
akan menngirim pengganti.
Seederhana.
Jumat, 20 Mei 2016
Intelektualitas vs Moralitas
Dalam kehidupan,
kita sering belajar banyak hal melalui orang lain. Seperti arti kasih sayang
dan kelembutan yang sering ibu ajarkan kepada kita. Tentang gigihnya berjuang
dan arti berkorban yang telah dicontohkan ayah kita. Atau tentang arti berbagi
dan mengasihi seperti persahabatan yang kita jalin bersama teman.
Minggu, 15 Mei 2016
Love is Train
Cinta
itu ibarat kereta. Kalau keluar dari rel-nya, bisa celaka.
Cinta itu seperti
kereta. Yang berhenti di saat ia harus berhenti. Mengangkut kebahagiaan, juga
melepaskan beban. Secara bersamaan.
Cinta
ibarat kereta. Dia setia pada arah pengemudinya. Jika ia keluar kendali, petaka
sudah pasti.
Jumat, 13 Mei 2016
Alasanku Bahagia Tinggal di Desa
Aku adalah seorang anak
yang lahir dan dibesarkan di sebuah desa. Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota,
desaku bisa dibilang desa yang sempurna. Suasananya sangat cocok bagi tumbuh
kembang anak-anak. Sosialisasi antar warga yang masih terjaga memberi pelajaran
tentang arti kekeluargaan. Ditambah nuansa alam yang masih syarat dengan
pemandangan pegunungan, sawah, pertanian.
Rabu, 11 Mei 2016
Dalam Diamku Terselip Doa Untukmu
Aku diam bukan berarti aku membenci,,
bukan berarti aku tak mau,,
bukan berarti aku tak mengindahkan,,
Aku diam karena aku memang hanya bisa diam,,
aku hanya bisa merasakan,,
aku hanya bisa tersenyum dalam hati,,
bukan berarti aku tak mau,,
bukan berarti aku tak mengindahkan,,
Aku diam karena aku memang hanya bisa diam,,
aku hanya bisa merasakan,,
aku hanya bisa tersenyum dalam hati,,
My Beautiful Liar
"Aku paling
benci dibohongi, dalam bentuk apapun jenis kebohongan."
***
Aku masih
terpaku melihat jasadnya yang kini telah tertanam rapi. Taburan bunga-bunga di
atas kuburnya tak sanggup mengobati segala luka dan kehilangan yang kurasa.
Wangi semerbaknya tak mampu tertembus indra penciumanku yang tlah penuh dengan
ingus tangisku. Aku masih meneteskan air mata. Kakak perempuanku tak kalah
kalutnya denganku. Bahkan, dia berulang-ulang pingsan. Aku masih lega karena
aku terlahir sebagai lelaki, buka perempuan yang mudah pingsan. Tapi jika itu bisa membuatku tenang,
aku memilih menjadi perempuan agar bisa pingsan menerima kenyataan dan terdiam
dalam kesunyian mencari keadilan Tuhan.
Minggu, 08 Mei 2016
Badai Yang Ditunggu Arini
Senja menampakkan
elegi sore dengan begitu memesona. Semburat jingga cahayanya menyatu dengan
garis batas langit dan laut pantai selatan. Panorama yang sempurna sebagai
bukti kuasaNya. Deburan ombak masih setia mengiringi mentari pulang. Dan
sebentar lagi, sang rembulan akan datang bersama kawanan bintang-bintang.
Selasa, 03 Mei 2016
Surat Untuk Pemilik Rusuk yang Hilang
Teruntuk dirimu yang masih dalam
penantian....
Aku yakin
kaupun tau bahwa aku terlahir dari rusukmu. Tapi mengenai parasmu, mengenai
sifatmu, mengenai dirimu, aku tidak pernah tau. Bukan, aku belum tau. Hanya Allah Yang Maha Tau. Kini, setelah 24 tahun berlalu, aku lantas mencarimu.
Tidakkah kau telah puas mengarungi kehidupan sendirian? Sampai kapan kau
membiarkanku berdiri sendirian? Tidakkah kau ingin menjemputku menjadi
pelengkap rusukmu? 24 tahun menunggu adalah bukti kesetiaanku padamu, pemilik
rusukku...
Pernah,
sekali aku mengira telah bertemu denganmu. Kukira dialah belahan jiwaku. Hingga
Tuhan memisahkan, aku sadar kau masih menjelajah di luar batas kehidupan.
Allah, Dialah yang menguatkanku ketika aku merasa kehilangan, kecewa, juga
terluka. Dan aku masih menunggumu dengan sangat berhati-hati. Tak ingin
mengecewakanmu yang pernah sekali kukhianati.
Rabu, 27 April 2016
Kadar Rasa Manusia
Hari ini seorang
teman lama mengajakku ke kampung coklat. Ya,
sebuah daerah yang mana begitu tenar hingga sempat masuk ke tayangan
televisi swasta di Indonesia. Meski tempat ini memiliki pamor yang menusantara,
tapi ini pertama aklinya aku berkunjung ke sana. Temanku itu sudah beberapa
kali ke sana. Kalau saja dia tak mengajakku, mungkin aku tak akan pernah
mengunjungi tempat itu. Bukan karena aku
tak menyukai coklat, sungguh aku suka dengan olahan coklat. Namun yang membuat
aku enggan ke sana adalah keramaian yang mungkin membuat aku tak nyaman. Ya,
tentu aku bukanlah seorang yang suka dengan keramaian. Namanya juga anak
rumahan, tak heran jika tak ada ketertarikan dengan dunia luar. Dunia luar atau
luar dunia ya?? Ahhh....
Tambal Cinta
Di sebuah café
pinggiran yang cukup asyik untuk sekedar bersantai atau mengobrol dengan kawan,
rekan, atau pacar, duduklah sepasang kekasih yang hubungannya sudah sangat
kritis.
"Kita
putus"
"tapi kenapa
beb?? Apa salahku??"
"aku tak lagi
mencintaimu"
Rindu dan Kesetiaan: Langit
Apakah yang namanya
rindu harus berujung temu?
Kala kutanya pada
langit tentang hal ini, diapun berkata,
"Sang
siang selalu merindukan malam, pun sang
malam merindukan siang. Namun, mereka tak pernah saling bertemu kecuali
penorama jingga yang mendekatkan antara pelupuk mereka. Yaitu, mega yang sering
kalian lihat diantara waktu subuh dan fajar, juga kala ashar dan maghrib."
Langganan:
Postingan (Atom)