Jika hujan mampu
memelukku, aku rela berbasah di dekapannya. Namun sayang, pelukan sang hujan
hanya mampu meninggalkan flu dan demam. Meski bertahun-tahun aku memendam
perasaan pada rintik yang bernyanyi riang, aroma dinginnya memberi peringatan. Tak seharusnya aku mendekatinya.
Senin, 30 Mei 2016
Jumat, 27 Mei 2016
Hujan
Hujan. Menawarkan alunan nada
yang tergradasi oleh kenangan, kedamaian, syukur, dan kemesraan alam.
Hujan. Mengingatkanku akan
indahnya pelangi. Juga debar-debar petir yang menggelegar.
Hujan.
Memburu kawanan tanah yang kekeringan. Turun dimanapun kehendak Tuhan
memerintahkan. Memberi rahmat bagi siapapun yang telah digariskan.
Rabu, 25 Mei 2016
Aku Memang Mencintaimu, tapi...
Aku
memang mencintaimu, tapi aku tak ingin menyiksa diriku dengan godaan rindu.
Aku
memang mencintaimu, tapi aku tak akan memaksakan apa yang bukan halal bagiku.
Senin, 23 Mei 2016
Aku Tau Cara Mencintaimu
Aku tau cara terbaik
mencintaimu.
Kau datang, aku
menyambut.
Kau pergi, Allah
akan menngirim pengganti.
Seederhana.
Jumat, 20 Mei 2016
Intelektualitas vs Moralitas
Dalam kehidupan,
kita sering belajar banyak hal melalui orang lain. Seperti arti kasih sayang
dan kelembutan yang sering ibu ajarkan kepada kita. Tentang gigihnya berjuang
dan arti berkorban yang telah dicontohkan ayah kita. Atau tentang arti berbagi
dan mengasihi seperti persahabatan yang kita jalin bersama teman.
Minggu, 15 Mei 2016
Love is Train
Cinta
itu ibarat kereta. Kalau keluar dari rel-nya, bisa celaka.
Cinta itu seperti
kereta. Yang berhenti di saat ia harus berhenti. Mengangkut kebahagiaan, juga
melepaskan beban. Secara bersamaan.
Cinta
ibarat kereta. Dia setia pada arah pengemudinya. Jika ia keluar kendali, petaka
sudah pasti.
Jumat, 13 Mei 2016
Alasanku Bahagia Tinggal di Desa
Aku adalah seorang anak
yang lahir dan dibesarkan di sebuah desa. Jauh dari hiruk pikuk keramaian kota,
desaku bisa dibilang desa yang sempurna. Suasananya sangat cocok bagi tumbuh
kembang anak-anak. Sosialisasi antar warga yang masih terjaga memberi pelajaran
tentang arti kekeluargaan. Ditambah nuansa alam yang masih syarat dengan
pemandangan pegunungan, sawah, pertanian.
Rabu, 11 Mei 2016
Dalam Diamku Terselip Doa Untukmu
Aku diam bukan berarti aku membenci,,
bukan berarti aku tak mau,,
bukan berarti aku tak mengindahkan,,
Aku diam karena aku memang hanya bisa diam,,
aku hanya bisa merasakan,,
aku hanya bisa tersenyum dalam hati,,
bukan berarti aku tak mau,,
bukan berarti aku tak mengindahkan,,
Aku diam karena aku memang hanya bisa diam,,
aku hanya bisa merasakan,,
aku hanya bisa tersenyum dalam hati,,
My Beautiful Liar
"Aku paling
benci dibohongi, dalam bentuk apapun jenis kebohongan."
***
Aku masih
terpaku melihat jasadnya yang kini telah tertanam rapi. Taburan bunga-bunga di
atas kuburnya tak sanggup mengobati segala luka dan kehilangan yang kurasa.
Wangi semerbaknya tak mampu tertembus indra penciumanku yang tlah penuh dengan
ingus tangisku. Aku masih meneteskan air mata. Kakak perempuanku tak kalah
kalutnya denganku. Bahkan, dia berulang-ulang pingsan. Aku masih lega karena
aku terlahir sebagai lelaki, buka perempuan yang mudah pingsan. Tapi jika itu bisa membuatku tenang,
aku memilih menjadi perempuan agar bisa pingsan menerima kenyataan dan terdiam
dalam kesunyian mencari keadilan Tuhan.
Minggu, 08 Mei 2016
Badai Yang Ditunggu Arini
Senja menampakkan
elegi sore dengan begitu memesona. Semburat jingga cahayanya menyatu dengan
garis batas langit dan laut pantai selatan. Panorama yang sempurna sebagai
bukti kuasaNya. Deburan ombak masih setia mengiringi mentari pulang. Dan
sebentar lagi, sang rembulan akan datang bersama kawanan bintang-bintang.
Selasa, 03 Mei 2016
Surat Untuk Pemilik Rusuk yang Hilang
Teruntuk dirimu yang masih dalam
penantian....
Aku yakin
kaupun tau bahwa aku terlahir dari rusukmu. Tapi mengenai parasmu, mengenai
sifatmu, mengenai dirimu, aku tidak pernah tau. Bukan, aku belum tau. Hanya Allah Yang Maha Tau. Kini, setelah 24 tahun berlalu, aku lantas mencarimu.
Tidakkah kau telah puas mengarungi kehidupan sendirian? Sampai kapan kau
membiarkanku berdiri sendirian? Tidakkah kau ingin menjemputku menjadi
pelengkap rusukmu? 24 tahun menunggu adalah bukti kesetiaanku padamu, pemilik
rusukku...
Pernah,
sekali aku mengira telah bertemu denganmu. Kukira dialah belahan jiwaku. Hingga
Tuhan memisahkan, aku sadar kau masih menjelajah di luar batas kehidupan.
Allah, Dialah yang menguatkanku ketika aku merasa kehilangan, kecewa, juga
terluka. Dan aku masih menunggumu dengan sangat berhati-hati. Tak ingin
mengecewakanmu yang pernah sekali kukhianati.
Langganan:
Postingan (Atom)