Jumat, 27 Mei 2016

Hujan


Hujan. Menawarkan alunan nada yang tergradasi oleh kenangan, kedamaian, syukur, dan kemesraan alam.
Hujan. Mengingatkanku akan indahnya pelangi. Juga debar-debar petir yang menggelegar.
Hujan. Memburu kawanan tanah yang kekeringan. Turun dimanapun kehendak Tuhan memerintahkan. Memberi rahmat bagi siapapun yang telah digariskan.


Hujan. Membawa kita ke tempat perlindungan yang syarat dengan kehangatan.

Hujan. Mempersembahkan nyanyian para binatang dalam orkestra alam.
Hujan. Menawarkan kerinduan bagi siapapun makhluk indah ciptaan Tuhan.
Hujan. Memancarkan kedamaian. Membawa semerbak aroma kerinduan. Menjelaskan apa yang disebut dengan rintik perasaan.

Hujan. Memagut rasa dalam keheningan. Menciptakan kembali kenangan yang terlupa. Menyisakan kerinduan bagi hati yang tertawan.

Hujan. Pelipur lara bagi setiap jiwa yang tak mampu tertawa. Penghanyut duka bagi raut yang kalut.
Hujan. Perisa hati yang menggemakan melodi. Gemerciknya mengundang kesyahduan dalam diri.

Hujan. Mengharumkan tanah kering yang terpanggang matahari. Semerbak aroma basahnya meninggalkan candu. Aroma alam yang khas bagi indra penciuman. Legit, segar, harum. Mengalahkan wewangian yang terpajang rapi di pertokoan.

Hujan. Pembangkit semangat untuk segera pulang. Orang-orang di rumah sudah menyiapkan sepanci air hangat untuk menetralkan. Secangkir teh panas untuk menyembuhkan. Dingin basah yang tertinggal dalam perjalanan.

Hujan. Persembahan alam bagi manusia yang sepi sendirian. Nyanyian rintik yang syarat akan keluguan. Menggelitik pendengaran. Menjernihkan suasana batin yang kosong akan rasa syukur kepada Tuhan.

Hujan. Memberi kita kesempatan untuk merenungkan kuasa Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar